Melinjo – Taksonomi, Morfologi, Manfaat & Bahaya Mengonsumsinya
Pohon Melinjo atau Belinjo adalah spesies tanaman berbiji terbuka berbentuk pohon yang berasal dari asia tropis, melanesia dan pasifik barat. Buah melinjo biasanya menjadi bahan masakan, seperti sayur asam, keripik dan emping belinjo.
Selain menjadi bahan olahan makanan, melinjo juga kaya manfaat bagi kesehatan. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai pohon belinjo.
Taksonomi
Nama ilmiah mlinjo adalah Gnetum gnemon Linn. Sedangkan dibeberapa daerah di Indonesia dikenal dengan nama berbeda-beda, seperti maninjo (bahasa Makassar), ku’lang (bahasa Selayar), belinjo, mlinjo (bahasa Jawa), dan tangkil (bahasa Sunda).
Di beberapa kawasan Asia Tenggara mengenal dengan sebutan bago (bahasa Melayu dan bahasa Tagalog), khalet (Bahasa Kamboja), dan bidau (bahasa Melayu Kapuas Hulu).
Berikut adalah klasifikasi ilmiah tanaman melinjo, yaitu :
Morfologi
Tanaman ini biasanya ditanam di pekarangan sebagai tanaman peneduh dan pembatas. Pohon blinjo memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan pohon lain. Berikut adalah bentuk dan ciri tumbuhan mlinjo, yaitu :
- Akar
Belinjo adalah flora dengan jenis akar tunggang, yakni akar yang tumbuh lurus ke dalam tanah. Akarnya dapat menembus tanah hingga kedalaman 5 meter.
- Batang
Tinggi pohon melinjo dapat mencapai 15 meter atau bahkan 25 meter. Bentuk batang mlinjo bulat dan tumbuh lurus dengan diameter sekitar 10 cm sampai 20 cm.
Batang melinjo kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Selain itu, kulit batang belinjo juga dapat diekstrak karena mengandung protein dan antioksidan tinggi.
- Daun
Daun melinjo berbentuk oval, berujung tumpul dan berjenis daun tunggal. Pada tepi daun bentuknya rata dengan tulang daun berbentuk menyirip. Jika daun belinjo kita sobek, maka akan nampak serabut halus berwarna putih.
Daun mlinjo muda disebut so dalam bahasa Jawa. Daun inilah yang digunakan sebagai bahan sayuran.
- Bunga
Meski tidak termasuk tumbuhan berbunga, namun melinjo menghasilkan bunga meskipun bukan bunga sejati. Bunga mlinko tumbuh pada ketiak daun dan termasuk jenis bunga tidak sempurna yang berumah dua.
Bunga melinjo dikatakan tidak sempurana karena bunga jantan tanaman ini hanya terdiri dari benang sari, sedangkan bunga betina terdiri dari karangan bulir terpisah. Bunga pohon melinjo tidak bisa melakukan penyerbukan sendiri, sehingga memerlukan bantuan angin, air, hewan dan manusia.
- Buah atau Biji
Pohon melinjo tidak menghasilkan spora dan melakukan perkembangbiakan dengan buang. Melinjo termasuk tanaman berbiji terbuka dan tidak menghasilkan buah sejati. Pohon belinjo akan berbuah setelah berusia 5 sampai 6 tahun dari masa tanam.
Buah pohon ini disebut dengan biji melinjo yang terbungkus kulit luar berdaging. Kulit melinjo bisa dimanfaatkan sebagai bahan masakan kaerna mempunyai manfaat bagi kesehatan.
Habitat dan Sebaran
Pohon melinjo mampu tumbuh subur di daerah tanah liat atau lempung, tanah berpasir, dan tanah kapur. Akan tetapi tidak optimal tumbuh di tanah tergenang air.
Ketinggian ideal habitat pohon mlinjo antara 0 sampai 1.200 meter diatas permukaan laut (mdpl). Tanaman ini cukup mudah beradaptasi dengan lingkungan karena tidak memerlukan tanah bernutrisi tinggi dan tidak hanya tumbuh di iklim tertentu, meski banyak ditemukan di daerah iklim kering hingga tropis.
Bagi yang ingin menanam pohon belinjo, sebaiknya pilih lahan terbuka yang luas dan langdung terkena sinar matahari. Di Indonesia, tanaman ini sering ditanam di pekarangan rumah dan kebun warga. Tumbuhan ini secara umum tersebar di kawasan Asia Tenggara, kecuali area pantai karena memiliki tanah dengan kadar garam tinggi.
Jenis Varietas
Terdapat beragam varietas melinjo di Indonesia. Misalnya di wilayah Jawa Tengah, setidaknya ada 3 klasifikasi varietas melinjo, antara lain :
- Varietas Kerikil adalah jenis melinjo dengan ukuran buah yang kecil. Jika diamati, betuknya sedikit bulat dan saat berbuah cukup lebat.
- Varietas Ketan adalah jenis melinjo dengan ukuran buah yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan melinjo kerikil. Pohon melinjo ini saat berbuah akan sangat lebat.
- Varietas Gentong, jenis melinjo ini memiliki ukuran paling besar dengan bentuk bulat. Tetapi kelemahan jenis melinjo gentong adalah buahnya kurang lebat.
Status Kelangkaan
Populasi melinjo di Indonesia bisa dikatakan aman. Contohnya jika kita berkunjung ke desa-desa di sekitar kaki gunung merapi dan merbabu, tanaman ini sangat mudah kita temukan.
Namun berdasarkan data ilmiah dari IUCN (International Union for Conservation of Nature), status melinjo adalah Least Concern yang berarti berisiko rendah.
Manfaat Melinjo
Pohon melinjo menghasilkan buah yang didalamnya terdapat biji dibalut dengan kulit berdaging. Oleh sebab itu buah melinjo tidak dapat dimakan secara langsung, karena keras dan cenderung pahit.
Akan tetapi biji melinjo dapat dimakan setelah melalu proses pemasakan. Selain itu, melinjo juga mengandung berbagai nutrisi bagi tubuh, seperti antioksidan, karbohidrat, fosfor, zat besi, kalsium, protein, lemak, vitamin A, vitamin B, vitamin C, flavonoid dan lain-lain :
1. Manfaat Bagi Kesehatan
Untuk kesehatan tubuh, berikut adalah manfaat yang bisa diperoleh dari buah mlinjo :
- Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Penyakit ini sulit terdeteksi karena gejala yang dialam penderita terjadi secara tiba-tiba dan hanya diawali dengan gejala-gejala ringan.
Namun ternyata salah satu manfaat melinjo ialah mampu mengatasi penyakit ini. Hal ini disebabkan akan kandungan melinjo berupa antioksidan dan flavonoid yang mampu membantu menjaga kesehatan jantung.
- Mencegah Penuaan Dini
Tampil awet muda adalah dambaan bagi setiap orang. Penuaan dini yang terlalu cepat tentu akan menyebabkan menurunnya rasa percaya diri. Penuaan dini akan menyebabkan kulit tidak lagi elastis, keriput, muncul bintik-bintik hitam dan sebagainya.
Ternyata dengan mengonsumsi buah melinjo secara teratur dapat mencegah penuaan dini dan menjadikannya lebih awet muda. Sebab kandungan buah mlinjo mampu menangkal paparan radikal bebas.
- Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Daya tahan atau imunitas tubuh juga bisa ditingkat dengan mengonsumsi buah melinjo secara teratur. Kandungan buahnya berupa antioksidan dapat membantu mencegah radikal bebas pada tubuh sehingga kita tidak mudah terserang infeksi virus dan kuman.
- Mengatasi Darah Tinggi
Kandungan antioksidan pada buah mlinjo berkhasiat pula untuk mencegah dan mengatasi hipertensi. Hipertensi atau darah tinggi merupakan salah satu penyebab lainya, yaitu stroke dan serangan jantung.
Buah melinjo mengandung protein khusus yang bisa mencegah hipertensi. Akan tetapi melinjo harus dikonsumsi secara tepat, sebab jika berlebihan maka dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
2. Untuk Olahan Makanan
Agar manfaat melinjo dapat kita peroleh, maka kita bisa mengolahnya menjadi makanan. Berikut adalah beberapa menu olahan makanan lezat yang berasal dari melinjo, antara lain :
- Emping Melinjo
Emping adalah camilan renyah dengan rasa gurih dan sedikit pahit. Untuk mengolah buah melinjo menjadi emping diperlukan kesabaran.
Cara yang dilakukan adalah memilih buah mlinjo yang telah tua kemudian kukus hingga setenga matang. Selanjutnya pipihkan dengan cara digeprek, lalu jemur di bawah sinar matahari hingga mengering. Jika sudah kering, maka emping siap digoreng dan ditambahkan bumbu, seperti garam, bumbu pedas, bumbu manis, bumbu balado dan sebagainya.
- Sayur Asem
Posisi buah melinjo disini sebagai pelengkap. Sayur asem merupakan masakan sayur yang segar, apalagi dimakan bersama sambal tomat dan tempe hangat. Biasanya masyarakat Jawa menambahkan kulit dan daun melinjo ke dalam sayur asem sehingga menambah kaya cita rasanya.
- Tumis Melinjo
Dibanding dengan sayur asem, membuat tumis melinjo jauh lebih mudah. Kita perlu menyiapkan kulit melinjo, bawang merah, bawang putih, cabai, batang serai, daun salam, gula dan garam. Setelah itu, kita tumis bumbu hingga harum lalu masukkan kulit melinjo dan bumbu-bumbu lainnya sesuai selera. Tumis mlinjo sangat nikmat disajikan selagi hangat.
- Keripik Melinjo
Selain emping, kita bisa membuat keripik berbahan melinjo. Bahan yang diperlukan adalah kulit buah mlinjo yang berasal dari buah matang atau berwarna merah segar. Dipilihnya buah matang karena untuk mengindari rasa pahit.
Setelah itu, rendambuah dengan campuran air dan garam selama beberapa menit. Goreng kulit belinjo dan berikan bumbu sesuai selera.
Bahaya Melinjo
Meski memiliki khasiat dan manfaat bagi kesehatan, namun kita tidak boleh mengonsumsinya secara berlebihan karena melinjo memiliki kandungan purin tinggi. Mengonsumsi purin dari belinjo yang terlalu banyak dapat berbahaya dan menyebabkan efek samping sebagai berikut :
- Asam Urat
Penyakit asam urat adalah kondisi yang menyebabkan gejala nyeri tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian. Kondisi tersebut disebabkan oleh kandungan purin berlebih.
- Arthritis Gout
Arthritis Gout adalah bentuk artritis inflamatorik yang terjadi pada manusia dengan kadar asam urat darah yang tinggi. Gangguan kesehatan ini dapat membentuk kristal seperti jarum di sendi. Akibatnya, akan timbul rasa nyeri, kemerahan, bengkak, dan hangat di area tersebut.
Cara Aman Mengolah Melinjo
Agar melinjo aman dikonsumsi dan manfaat maksimal diperoleh tubuh, berikut adalah tips mengolahnya menjadi panganan emping, yaitu :
1. Pilih Buah Tua dan Matang
Saat mencari atau membeli buah blinjo, pastikan memilih buat yang telah matang. Sebab buah yang tua atau matang akan lebih empuk. Kita bisa menekan-nekan buah kemudian pilihlah yang lunak dengan permukaan halus. Ciri buah matang adalah kuning kemerahan, jika masih berwarna hijau maka masih mentah.
2. Masak Hingga Matang
Agar menghasilkan tekstur emping empuk dan renyak, kita bisa memasak buah mlinjo hingga matang selama beberapa menit hingga melunak.
3. Jangan Menyimpan Terlalu Lama
Buah melinjo yang kita beli atau ambil langsung dari pohon sebaiknya jangan disimpan terlalu lama. Penyimpanan yang terlalu lama akan menyebabkan buah menjadi keras dan sulit lunak meski sudah di masak.
Komentar
Posting Komentar